Advertisement

PRODUK

Sabtu, 28 November 2009 , Posted by AGHA at 01.12




Teh yang dalam istilah ilmiah lebih dikenal dengan nama Camellia Sinensis. Konon, tanaman teh yang telah ditanam lebih dari 2.000 tahun lalu dan dikonsumsi oleh masyarakat China mulai abad ke-4, penyebarannya ke Jepang dilakukan oleh Pendeta Budha pada abad ke-8. Sedangkan penyebarannya ke Benua Eropa dilakukan oleh para pedagang Belanda pada abad ke-17.
Dari penelitian yang dilakukan mengatakan bahwa teh merupakan salah satu alternatif pengobatan tradisional yang relatif murah dan sangat mudah untuk didapat dalam mengatasi gangguan fitalitas. Beberapa penelitian memang membuktikan bahwa teh mempunyai khasiat yang amat penting untuk tubuh manusia; memberikan efek relaksasi dan kesegaran pada tubuh.

Apa sih OUTEA itu ?
Teh hitam OUTEA merupakan teh hitam yang ditanam di pegunungan TAIWAN dan hanya diambil tiga pucuk daun teh tertinggi yang masih muda dan melalui tiga tahap proses produksi untuk menghasilkan kandungan-kandungan yang sempurna.

Bagaimana juga proses produksinya ?

Pucuk-pucuk daun teh varietas sinensis dipetik dan dikeringkan dengan udara hangat dan kelembaban moderat dengan suhu +30oC selama 10-15 jam.

Setelah itu, dimulai proses penggulungan dan oksidasi Polifenol (fermentasi) untuk mempertemukan Polifenol dengan Enzim Fenolase serta mengecilkan partikel daun.

Selanjutnya, dilakukan pengeringan secara berkesinambungan dengan suhu 90oC (Inlet) agar terjadi perubahan warna dari coklat keemasan menjadi hitam dengan kandungan air 3% sehingga menghentikan aktivitas enzim dan memperpanjang umur simpan serta menghasilkan aroma yang spesifik.

Bedanya apa dengan teh lainya ?
Oh ya tentu beda dong dengan teh lainya. Sebut saja teh kuning, teh hijau, teh oolong. Apa lagi teh biasa yang banyak beredar dipasaran seperti teh Catut, Tang, bahkan teh Sariwangi sekalipun.

Memang kenyataanya saat ini teh varietas Camelia Sinensis sudah banyak dibudidayakan di dataran tinggi di Indonesia. Meskipun kandunganya sama, tetapi kadar dari setiap kandungan jauh berbeda.

Taiwan dan Indonesia adalah negara yang berbeda iklim. Jika Indonesia adalah negara beriklim tropis yang mengalami dua musim; hujan dan kemarau, Taiwan adalah negara beriklim sub tropis yang mengalami empat musim. Inilah yang membedakan unsur hara dalam tanah di masing-masing negara.

Makanya dari dulu, teh yang berasal dari taiwan dan cina selalu unggul dalam kwalitas.

Dari segi proses pembuatan juga menentukan kandungan dan kadar yang dihasilkan. Coba Anda perhatikan tabel berikut :
Proses
Teh Hijau
Teh Oolong
OUTEA
Tahap pertama
Daun teh segar
Daun teh segar
Daun teh segar, hanya 2-3 daun teratas
Tahap ke-2
Penghancuran
Penghancuran
Penghancuran
Tahap ke-3
Pemanasan
Penggulungan
Penggulungan
Tahap ke-4
Penambahan melati
Permentasi singkat
Permentasi penuh
Tahap ke-5
Teh Hijau
Pemanasan
Pengeringan
Tahap ke-6

Pengeringan
Teh Hitam
Tahap ke-7

Teh Oolong


Dari tahapan-tahapan tersebut diatas, tahapan permentasilah yang paling menetukan kadar kandungan masing-masing teh. Dimana permentasi penuh bekerja mempertemukan Polifenol dengan enzim Fenolase.

Kalau dengan teh hitam produk lokal ?
Wah...wah...wah...
Pertanyaan yang sangat bagus nih. Sebenarnya pertanyaan ini sudah saya jawab pada pertanyaan sebelumnya. Tapi tidak kenapa, sekali lagi Saya jawab sekaligus menekankan bahwa teh hitam OUTEA memang beda dengan teh hitam produk lokal.

Begini...
Kalau dari segi varietas yang digunakan, memang teh hitam lokal juga sudah menggunakan varietas Camelia Sinensis. Proses pembuatanya juga serupa dengan proses produksi teh hitam OUTEA.

Jadi, apa yang membedakanya ?
Kadar unsur hara dalam tanah (tingkat kesuburan) lah yang membedakanya. Iklim di Indonesia dan Taiwan sangat berbeda. Jika Indonesia hanya mengalami dua musim, tetapi di Taiwan mengalami empat musim.

Anda mungkin masih ingat pelajaran biologi semasa sekolah dulu. Iklim dan cuaca menentukan unsur hara, unsur hara menentukan varietas tumbuhan. Gimana, masih ingat bukan?

Saya berikan satu contoh mudah...

Tanaman Aggrek. Ada ratusan bahkan ribuan varietasnya yang tersebar di seluruh belahan dunia yang di masing-masing negara memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Jika salah varietas A dari negara X dibudi dayakan di negara Y, belum tentu menghasilkan varietas dengan keindahan dan keunikan yang sama pula bukan?

Nah, sekarang makin jelas bukan. Bahwa teh hitam OUTEA berbeda dengan teh hitam produk lokal.


Bagaimana cara pakai OUTEA yang benar ?
Sebelum mengkonsumsi teh hitam OUTEA ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan.
1.
Berserahlah pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Teh hitam OUTEA hanya perantara.
2.
Ikuti semua aturan dan cara yang disampaikan. Satu saja aturan yang diabaikan besar kemungkinan akan menyebabkan OUTEA tidak bekerja dengan baik .


Selanjutnya ikuti tata cara konsumsi OUTEA yang benar berikut ini. Bahan yang perlu dipersiapkan :
1.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, haluskan butiran-butiran outea menggunakan blander. Ingat, jangan dicampur air sedikitpun saat menghaluskan. Jika tidak punya blander, bisa digerus pakai sendok dalam sebuah mangkok.
2.
Siapkan air mineral kemasan yang bersertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) seperti AQUA, AQUARIA atau lebih efektif lagi jika memakai air RO.
Kemudian siapkan perlatan dan perlengkapan seperti berikut :
a.
Panci stainless atau kaca tahan panas (jangan menggunakan panci yang berbahan aluminium atau tanah)
b.
Sendok teh untuk menakar
c.
Gelas kosong berukuran 250ml


Cara Benar Membuat/Menyeduh Teh Hitam OUTEA
1.
Ambil 1 sendok teh peres (permukaan rata) serbuk OUTEA lalu masukan kedalam 2 bh gelas kosong (atau masing-masing 1/2 sendok teh)
2.
Rebus 500ml air mineral hingga mendidih (100 0 C). Jangan menyeduh OUTEA dengan air panas dari termos atau dispenser.
3.
Angkat dan tuangkan (seduh) kedalam 2 bh gelas yang sudah berisi serbuk OUTEA.
4.
Tutup gelas tersebut selama 5-10 menit lalu diminum


Cara Benar Minum Teh Hitam OUTEA
1.
Minumlah OUTEA selagi dalam keadaan panas-panas cenderung hangat. Bukan suam kuku apa lagi dingin. Sambil ditiup lalu diseruput, itu makin nikmat. Jika OUTEA sudah dingin, yang tersisa hanya vitamin C Sedangkan kandungan lainya sudah ikut menguap. Selain itu, semakin banyak oksigen pembawa radikal bebas yang masuk kedalam OUTEA. Meski demikian, jangan lakukan pemanasan ulang. Karena pemanasan ulang hanya akan menguapkan vitamin C yang tersisa.
2.
Sebaiknya minum OUTEA 1/2 jam sebelum atau sesudah makan besar/sarapan. Jika minum OUTEA persis setelah makan adalah tidak baik. Pertama, karena zat Tannin didalamnya akan mengikat FE, sehingga menyebabkan penyakit anemia. Kedua, kandungan OUTEA akan bekerja keras meluruhkan zat racun pada makanan seperti lemak, yang masuk sebelumnya. Seharusnya OUTEA menyembuhkan penyakit, malah bekerja maksimal diawal meluruhkan lemak.
3.
Beri jarak 30-60 menit jika mengkonsumsi obat kimia/resep dokter. OUTEA memiliki zat kimia alami dan obat dokter memiliki zat kimia buatan. Jika zat-zat ini dipertemukan dalam waktu bersamaan, biasanya akan menimbulkan reaksi atau kontra indikasi.
4.
Bagi penderita Jantung, Astmah, Ginjal maksimal 6 gelas perhari. Jika lebih dari 6 gelas, tubuh pasien yang tidak akan kuat menerima reaksi awal yang ditimbulkan.
5.
Bagi penderita Jantung, Darah Rendah, minum outea setelah makan. Bagi penderita Maag, siapkan pisang kepok rebus. Pisang tersebut dapat dimakan jika lambung terasa perih.
6.
Jika ingin berolah raga, minum outea 1 jam sebelum berolah raga.
7.
Ibu hamil maksimal 2 gelas perhari.
8.
Batita < 2 tahun maksimal 3-5 sendok makan per hari. Jika lebih, hal ini dapat menghambat masa pertumbuhan batita.
9.
Untuk mengatasi sakit gigi atau sairawan, kumur-kumur dengan OUTEA selama 3-5 menit lalu telan. Lakukan hal ini hingga habis satu gelas OUTEA. Minimal 3 gelas per hari.

Keterangan :
Ou Tea tidak direkomendasi sebagai obat !
Simpan ditempat yang kering dan rapat

PESAN / ORDER ==> disini

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar