Teh Hitam Kurangi Risiko Jantung
Jumat, 27 November 2009
, Posted by AGHA at 18.01
Teh Hitam Kurangi Risiko Jantung
Gizi.net - Untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner, kanker, diabetes, dan penyakit sejenis yang disebabkan oleh radikal bebas, para ahli kesehatan sepakat pencegahan terbaik adalah yang bersifat alamiah. Salah satunya dengan mengonsumsi minuman yang mengandung zat alami yang dapat mengurangi radikal bebas seperti minuman teh hitam.
"Memang benar teh hitam mempunyai manfaat seperti menurunkan risiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah," kata Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ali Khomsan MS di Bogor, baru-baru ini.
Dari berbagai referensi, diketahui bahwa black tea yang selama ini dikonsumsi masyarakat, cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh, utamanya antioksidan serta theaflavin cukup tinggi. Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi risiko penyakit kanker dan mencegah jantung koroner.
"Teh hitam dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi," katanya.
Pakar kesehatan jantung, H Mohammad Taufik mendukung pendapat Ali Khomsan. Sayangnya, menurut Taufik, manfaat yang terkandung dalam meminum teh hitam belum banyak diketahui masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat teh hitam bagi kesehatan.
Beberapa waktu lalu, Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta (RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow dengan tema "Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Risiko Penyakit Jantung Koroner".
Menurut hasil penelitian tersebut, katekin dalam teh hitam, senyawa yang disebut-sebut sebagai aktor yang mampu melawan penyakit degeneratif adalah senyawa theaflavin. Senyawa theaflavin merupakan antioksidan, antikanker, antimutagenik, antidiabetes, dan anti penyakit lainnya.
Sumber: Suara Pembaruan.
Currently have 0 komentar: